I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa
yang memiliki tradisi gotong royong ,semangat kebersamaan, dan kerja sama yang
kental sudah sejak dahulu. Demikian kentalnya semangat kebersamaan,
sampai-sampai keputusan yang penting-penting pun diupayakan untuk dapat diambil
secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
Sekarang ini kerja sama antar peserta
didik di Sekolah Dasar semakin merosot tajam. Permainan anak-anak hendaknya dapat
digunakan sebagai sebagai suatu cara untuk memperkuat rasa kebersamaan dan
kerjasama pada diri anak. Hanya saja permainan itu harus dikemas dalam bentuk
permainan edukatif yang menyenangkan. Agar hasilnya efektif maka permainan
tersebut harus sesuai dengan usia dan karakter anak. Salah satu bentuk
permainan tersebut adalah permainan edukatif
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
upaya yang dilakukan untuk meningkat kerjasama antar peserta didik ?
2. Apakah
permainan edukatif dapat diterapkan dengan baik oleh siswa SD ?
II.
PEMBAHASAN
Pada masa lalu semangat kebersamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
bukanlah isapan jempol. Dalam masyarakat Jawa dikenal adanya tradisi gotong
royong yang disebut kerja bakti. Dengan
kerja bakti, masyarakat menjadi memiliki rasa kebersamaan dan kerja sama yang
tinggi. Kerja bakti akhir-akhir ini hanya dilakukan terutama pada saat-saat
menjelang acara-acara kedaerahan atau kenegaraan seperti lomba desa, kunjungan
tamu/pejabat pemerintah, dan perayaan hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan
RI.
Pada era sekarang ini pendidik di sekolah dasar diharapkan mampu
menumbuhkan rasa kebersamaan dan kerja sama pada peserta didik. Salah cara yang
dapat dilakukan adalah dengan permainan edukatif . Masa kanak-kanak adalah masa
dimana anak-anak suka sekali bermain dan meniru apa yang orang dewasa lakukan.
Diharapkan dengan permainan edukatif anak – ank menjadi lebih bersemangat dalam
menerima pelajaran dan menjadi tidak bosan.
Beberapa
orang pengembang memperkenalkan bentuk-bentuk permainan”baru” yang dirancang
untuk mengajarkan berbagai konsep matematika, kewarganegaraan, biologi dan
sebagainya (Waseso, 1996). Di bidang Pendidikan Jasmani, seorang pengembang
memperkenalkan permainan Gedrik untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar
lokomotor (Asim, 1997). Pengembang yang sama juga memperkenalkan satu cabang
olahraga permainan yaitu Bolavoli Gandu, untuk menigkatkankesegaran jasmani
siswa SD (Asim, 1999).
Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkat kebersamaan dan kerjasama siswa
adalah dengan permainan teka-teki potongan gambar. Permainan teka-teki potongan
gambar adalah suatu bentuk permainan beregu yang bertujuan untuk menggabungkan
atau merangkai kembali potongan-potongan kertas yang tidak beraturan sehingga
menjadi suatu bangun atau bentuk tertentu seperti bujur sangkar, empat persegi
panjang, trapesium, jajaran genjang, lingkaran, dan segi tiga. Permainan ini
barangkali dapat juga disebut sebagai jigsaw puzzle (Yudhaningsih, 1999). Dalam
permainan ini tiap pemain harus bertindak secara mandiri tetapi untuk
kepentingan regunya atau mencapai tujuan regunya. Pemain teka teki potongan gambar
bertujuan untuk melatih kerja sama dan pengendalian diri pemain serta
mengenalkan bangun atau bentuk sederhana.
Permainan
teka-teki potongan gambar lebih sering digunakan untuk sekolah menengah dan
perguruan tinggi sedangkan di sekolah dasar jarang sekali diterapkan. Teka-teki
potongan gambar biasanya digunakan untuk mata pelajaran matematika dalam
mengenal bangun ruang.
Sebelum memulai permainan, guru membagikan kepingan-kepingan kertas
permainan kepada pemain. Satu orang pemain mendapatkan satu kepingan. Pemain
dijelaskan bahwa mereka bertugas menata kembali kepingan kertas itu, sehingga
menjadi bangun/bentuk tertentu (misalnya empat persegi panjang). Guru juga
menjelaskan aturan permaina yaitui : (a) Para pemain tidak boleh saling
berbicara dengan sesama pemain; (b) Para pemain tidak boleh meminta kepingan
kertas kepada pemain lain; (c) Para pemain tidak boleh memberi kode, isyarat
dan petunjuk lainnya kepada pemain lain; (d) Para pemain boleh memberikan
kepingan kertas pegangannya kepada pemain lain yang membutuhkan untuk
menyelesaikan bangun/bentuk tersebut
Kemudian guru mengajak anak-anak untuk membahas jalannya permainan. Yang
perlu dibahas adalah: (a) apakah para pemain dan anak-anak lainnya telah
benar-benar mengenal bangun yang dimainkan itu? (b) apakah “rahasia” kelancaran
atau kelambatan para pemain dalam membentuk bangun yang dikehendaki? (c) apakah
ada hambatan dalam kerja sama para pemain, misalnya apakah ada yang cenderung
mendekte, “tidak sabaran”, “suka ngambek” dan sebagainya? (d) perlunya kerja
sama dan perlunya pengendalian diri dalam kerja sama.
Permaian teka teki potongan gambar sebagai salah satu bentuk permainan
edukatif dapat ditingkatkan taraf kesukarannya dengan cara memperbanyak jumlah
kepingan kertas pada tiap set alat permainan sehingga dapat dimainkan oleh
pemain dari kelompok usia kelompok profesi yang berbeda.
III.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa permainan edukatif bermanfaat untuk meningkatkat
kebersamaan dan kerjasama siswa SD. Salah satu permainan edukatif adalah
permainan teka-teki potongan gambar. Permainan ini sangat sesuai untuk anak SD
karena sifat siswa SD sendiri yang suka bermain. Perlakuan setelah permainan ini
hendaknya lebih penting daripada permainan teka - teki potongan gambar sebagai
salah satu bentuk permainan edukatif itu sendiri. Tanpa perlakuan setelah
permainan, maka maksud dan tujuan permainan edukatif yakni untuk meningkatkan
rasa kebersamaan dan kerjasama siswa tidak akan pernah tercapai, sehingga
permainan itu lebih dari permainan untuk kesenangan belakas.
B. Saran
Berdasarkan
hasil pembahasan, sebaiknya pendidik menggunakan permainan edukatif untuk lebih
meningkatkan prestasi siswa. Dengan menggunakan permainan edukatif diharapkan
siswa dapat menjadi lebih memiliki rasa kebersamaan dan kerjasama. Permainan
edukatif sangat tepat diterapkan di sekolah dasar karena masa kanak-kanak siswa
SD adalah masa bermain. Siswa SD akan menjadi lebih bersemangat bila di tengah
pembelajaran diberi permainan edukatif. Pendidik juga sebaiknya menggunakan
permainan teka-teki potongan gambar.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN KERJA SAMA ANAK MELALUI PERMAINAN EDUKATIF
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah guna memenuhi
salah satu tugas dari Dosen Pengantar Ilmu Pendidikan kami yang di harapkan kami dapat meneladani
tugas tersebut.
Semoga dengan rasa syukur alhamdulillah kami dapat
menyelesaikan makalah ini, meskipun ada kekhilafan dan kekeliruan, semoga
makalah ini bermanfaat.
Semarang,7 November 2010
Penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar