BAB I
PEMBUKA
1 Latar Belakang Masalah
Keberhasilan
mengajar, selain ditentukan oleh factor kemampuan, motivasi, dan keaktifan
peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau lingkungan belajar,
juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai
keterampilan mengajar. Keterampilan-keterampilan ini sudah sepantasnya dikuasai
guru, lebih-lebih bagi guru sekolah dasar dalam menghadapi perilaku anak yang
benar-benar unik.
Keterampilan-keterampilan mengajar
yang dimaksudkan itu paling tidak meliputi keterampilan menjelaskan,
keterampilan bertanya, keterampilan menggunakan variasi, keterampilan member
penguatan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil.
Rumusan Masalah
·
Apakah
pengertian dari keterampilan mengajar ?
·
Apa
sajakah macam-macam keterampilan mengajar yang dimiliki seorang guru ?
·
Mengapa
keterampilan mengajar itu penting bagi seorang guru ?
3 Tujuan
·
Untuk
mengetahui pengertian dari keterampilan mengajar
·
Untuk
mengetahui macam-macam keterampilan yang harus dimiliki seorang guru
·
Untuk
mengetahui pentingnya keterampilan mengajar bagi seorang guru
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Keterampilan Mengajar Guru
Pembelajaran
merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling
berkaitan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif
diperlukan berbagai keterampilan yaitu keterampilan mengajar dalam hal ini
membelajarkan. Keterampilan mengajar atau membelajarkan merupakan kompetensi
pedagogik yang cukup kompleks karena merupakan integrasi dari berbagai
kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh
Persepsi (Perception) yang
berarti pengelihatan, keyakinan dapat dilihat atau dimengerti. Persepsi terjadi
karena adanya stimulus atau rangsangan dari lingkungan sekitar, sehingga
individu dapat memberikan makna atau menafsirkan sesuatu hal. Slameto
(2010:102) menjelaskan bahwa “Persepsi merupakan proses yang menyangkut
masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Melalui persepsi, manusia
terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya, hubungan ini dilakukan
dengan indera yaitu, pendengaran, peraba dan penciuman”. Berdasarkan hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses pemberian makna
yang dilakukan secara sadar berupa tanggapan atau pendapat individu terhadap
suatu objek atau peristiwa yang diterima melalui alat indera.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”,
sedangkan mengajar adalah “melatih”. Jadi keterampilan mengajar guru adalah seperangkat
kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman
seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan.
Menurut Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi pedagogis,
professional, kepribadian, dan sosial. Keterampilan dasar mengajar merupakan
satu keterampilan yang menuntut latihan yang terprogram untuk dapat
menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu
mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif.
Macam-Macam Keterampilan Mengajar
Guru
Menurut hasil penelitian ( Turney, 1979 ), terdapat 8
keterampilan dasar mengajar yang dianggap
berperan penting dalam menentukan keberhasilan pembelajarn. Keterampilan
yang dimaksud adalah keterampilan :
1 Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan ucapan verbal
yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang di berikan dapat
berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan.
Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir.
Pertanyaan
yang diajukan guru akan mengandung unsure pengendalian atas pengajaran yang
berlangsung, sehingga memungkinkan pengajaran menjadi menarik perhatian anak,
menuntut mereka untuk berpikir dan menjawabnya dengan tepat. Pengajuan
pertanyaan yang bermakna dan menarik perhatian anak sehingga anak benar-benar
merasa senang dalam belajar, merupakan tugas guru yang mulia dan tidak
sederhana.
Ada 4 alasan
mengapa seorang guru perlu menguasai keterampilan bertanya :
a.
Pada umumnya guru masih cenderung
mendominasi kelas dengan metode ceramahnya
b.
Kebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat
tidak membiasakan anak untuk bertanya sehingga keinginan anak untuk bertanya
selalu terpendam
c.
Penerapan pendekatan cara belajar
siswa aktif ( CBSA ) dalam kegiatan pembelajaran menuntut keterlibatan siswa
secara mental-intelektual
d.
Adanya anggapan bahwa pertanyaan yag
diajukan guru hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa
Tujuan dari keterampilan bertanya :
a.
Merangsang dan meningkatkan kemampun
berpikir peserta didik
b.
Memotivasi peserta didik agar
terlibat dalam interaksi belajar
c.
Melatih peserta didik berpikir
divergen
d.
Melatih kemampuan mengutarakan
pendapat
e.
Mencapai tujuan belajar
Keterampilan
bertanya di bedakan atas :
a. Keterampilan
bertanya dasar.
Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu
diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. Komponen-komponen yang di
maksud adalah: Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian
acuan, pemusatan, pemindah giliran, penyebaran, pemberian waktu berpikir dan
pemberian tuntunan.
b. Keterampilan
bertanya lanjut.
Keterampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari keterampilan bertanya
dasar yang lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa,
memperbesar partisipasi dan mendorong siswa agar dapat berinisiatif sendiri.
Keterampilan bertanya lanjut di bentuk di atas landasan penguasaan
komponen-komponen bertanya dasar. Karena itu, semua komponen bertanya dasar
masih dipakai dalam penerapan keterampilan bertanya lanjut. Adapun
komponen-komponen bertanya lanjut itu adalah : Pengubahan susunan tingkat
kognitif dalam menjawab pertanyaan, Pengaturan urutan pertanyaan, Penggunaan
pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi.
2 Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah
segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,
yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi
si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan
juga merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Tujuan memberi penguatan :
·
Membangkitkan motivasi belajar
peserta didik
·
Merangsang peserta didik berpikir
yang baik
·
Menimbulkan perhatian peserta didik
·
Menumbuhkan kemampuan berinisiatif
secara pribadi
·
Mengendalikan dan mengubah sikap
negative peserta didik dalam belajar kearah perilaku yang mendukung belajar
·
Memelihara iklim kelas yang kondusif
Jenis-jenis penguatan :
a.
Penguatan verbal, yaitu penguatan
yang paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat diberikan
dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan/dorongan yang diharapkan
dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa. Komentar , pujian dsb
tersebut dapat diberikan dalam bentuk kata-kata dan kalimat.
b.
Penguatan non verbal, yaitu
penguatan yang dapat ditunjukkan dengan cara sebagai berikut :
·
Mimik dan gerakan badan
·
Gerak mendekati
·
Sentuhan
·
Kegiatan yang menyenangkan
·
Pemberian symbol/benda
c.
Penguatan tak penuh, yaitu pengutan
yang diberikan untuk jawaban atau respon siswa yang hanya sebagian benar ,
sedangkan bagian lainnya masih perlu diperbaiki. Kemudian, guru meminta siswa
lain untuk memberikan jawaban yang masih perlu diperbaiki tersebut.
Prinsip-prinsip
pemberian penguatan :
·
Kehangatan dan keantusiasan
·
Kebermaknaaan
·
Menghindari penggunaaan respon
negative
·
Dapat bersifat pribadi atau kelompok
·
Memberikan kesan/dampak positive kepada peserta didik
3 Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi stimulus adalah suatu
kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan
untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga, dalam situasi belajar mengajar, siswa
senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.
Tujuan keterampilan mengadakan variasi
antara lain adalah :
·
Mempertahankan kondisi optimal
belajar
·
Menghilangkan kebosanan siswa dalam
belajar
·
Meningkatkan motivasi siswa dalam
mempelajari sesuatu
·
Mengembangkan keinginan siswa untuk
mengetahui dan menyelidiki hal-hal baru
·
Meleyani gaya belajar siswa yang
beraneka ragam
·
Meningkatkan kadar keaktifan /
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran
Jenis-jenis
variasi :
·
Variasi dalam gaya mengajar, yaitu
penggunaan variasi yang berkaitan dengan gaya mengajar guru, seperti variasi
suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak pandang, gerakan
badan dan mimic, perubahan dalam posisi guru.
·
Variasi pola interaksi dan kegiatan,
pola interaksi dalam kegiatan pembelajaran dapat bervariasi dari yang paling
didominasi guru sampai yang berpusat siswa sendiri. Dilihat dari
pengorganisasian siswa, pola interaksi dapat dibedakan atas pola interaksi
klasikal, kelompok kecil, berpasangan, dan perorangan.
·
Variasi penggunaan media / alat
bantu pembelajaran, alat bantu pembelajaran dapat divariasikan sesuai dengan
fungsinya serta variasi kesensitifan indera para siswa. Sebagaimana diketahui
ada siswa yang lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan, melihat, meraba,
mencium atau diberi kesempatan untuk memanipulasi media/ alat bantu yang
digunakan.
Prinsip-prinsip pengadaan variasi :
·
Gunakan varisi dengan wajar , jangan
dibuat-buat
·
Perubahan satu jenis variasi ke
variasi lainnya harus efektif
·
Penggunaan variasi harus
direncanakan dan sesuai dengan bahan, metode, karakteristik peserta didik
4 Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar,
yaitu :
a.
Keterampilan merencanakan penjelasan
Mencakup dua
sub komponen, yaitu :
·
Merencanakan isi pesan (materi)
Mencakup
tiga hal penting, yaitu :
Ø Menganalisis
masalah yang akan dijelaskan secara keseluruhan, termasuk unsure-unsur yang
terkait dalam masalah itu
Ø Menetapkan
jenis hubungan antara unsure-unsur yang berkaitan tersebut
Ø Menelaah
hokum , rumus, prinsip atau generalisasi yang mungkin dapat digunakan dalam
menjelaskan masalah yang ditentukan.
·
Menganalisis karakteristik
penerimaan pesan
Karakteristik
siswa yang perlu dianalisis antara lain mencakup : usia, jenis kelamin, jenjang
kemampuan, latar belakang keluarga dan lingkungan belajar.
b.
Keterampilan menyajikan penjelasan
Keterampilan
menyajikan penjelaskan terdiri atas komponen-komponen berikut :
·
Kejelasan
·
Penggunaan contoh dan ilustrasi
·
Pemberian tekanan
·
Balikan
Prinsip-prinsip keterampilan menjelaskan :
a.
Penjelasan harus bermakna dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran
b.
Penjelasan harus disesuaikan dengan
kemampuan dan karakteristik peserta didik
c.
Materi penjelasan harus dikuasai
secara baik oleh guru
d.
Dalam menjelaskan harus disertai
dengan contoh-contoh yang konkrit dan dihubungkan dengan kehidupan
e.
Penjelasan dapat diberikan diawal,
tengah, maupun akhir pelajaran
f.
Penjelasan dapat diberikan bila
peserta didik bertanya atau dapat juga atas rancangan guru
g.
Penjelasan harus diselingi tanya
jawab
5 Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran yaitu
usaha guru untuk mengkondisikan mental peserta didik agar siap dalam menerima
pelajaran. Dalam mebuka pelajaran guru harus mengetahui tujuan yang akan
dicapai dan langkah-langkah yang akan ditempuh.
Keterampilan menutup pelajaran
adalah kemampuan guru dalam mengakhiri kegiatan inti pelaran. Dalam menutup
pelajaran guru dapat menyimpulkan materi pelajaran, mengetahui tingkat
pencapaian peserta didik, dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar
mengajar.
Tujuan membuka pelajaran :
a.
Menyiapkan mental siswa untuk
memasuki kegiatan inti pelajaran
b.
Membangkitkan motivasi dan perhatian
siswa dalam mengikuti pelajaran
c.
Memberikan gambaran yang jelas
tentang batas-batas tugas yang harus dikerjakan siswa
d.
Menyadarkan siswa akan hubungan
antara pengalaman/bahan yang sudah dimiliki/diketahui dengan yang akan
dipelajari
e.
Memberikan gambaran tentang pendekatan
atau kegiatan yang akan diterapkan atau dilaksanakan dalam kegiatan belajar
Tujuan menutup pelajaran :
a.
Memantapkan pemahaman siswa terhadap
kegiatan belajar yang telah berlangsung
b.
Mengetahui keberhasilan siswa dan
guru dalam kegiatan pembelajaran
c.
Memberikan tindak lanjut untuk
mengembangkan kemampuan yang baru saja dikuasai
Prinsip-prinsip membuka dan menutup pelajaran :
a.
Bermakna
Kegiatan
yang dilakukan dalam membuka dan menutup pelajaran haruslah bermakna, artinya
relevan dengan materi yang akan dibahas dan sesuai dengan karakteristik siswa
sehingga mencapai tujuan yang diinginkan, seperti menarik perhatian,
meningkatkan motivasi, memberi acuan ,membuat kaitan, mereview atau menilai.
b.
Berurutan dan berkesinambungan
Agar prinsip
berurutan an berkesinambungan guru hendaknya berusaha membuat susunan kegiatan
yang tepat, yang sesuai dengan minat, pengalaman, dan kemampuan siswa, serta
jelas kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya.
6 Keterampilan Membimbing Diskusi
Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses
yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang
informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan,
atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan
siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses
yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih
bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan
kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya
keterampilan berbahasa.
Komponen-komponen keterampilan
membimbing diskusi :
a.
memusatkan
perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi
b.
memperluas
masalah atau urutan pendapat
c.
menganalisis
pandangan siswa
d.
meningkatkan
urunan pikir siswa
e.
menyebarkan
kesempatan berpartisipasi
f.
menutup
diskusi
Syarat-syarat
diskusi kelompok kecil :
·
jumlah anggota kelompok 3-9 orang
·
terjadinya tatap muka informal
·
ada tujuan yang ingin dicapai
·
berlangsung secara sistematis
Prinsip-prinsip
penggunaaan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil :
a. diskusi
dapat dilaksanakan dalam semua pengajaran bidang studi di jenjang kelas yang
siswanya sudah mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan.
b. Topik atau
masalah yang di diskusikan haruslah topik/masalah yang memerlukan
informasi/pendapat dari banyak orang untuk membahasnya atau memecahkannya.
c. Diskusi
kelompok di sekolah dasar masih memerlukan bantuan guru untuk membimbingnya.
d. Diskusi
harus berlangsung dalam iklim terbuka yang penuh persahabatan sehingga
memungkinkan terjadinya sikap saling menghargai.
e. Sebelum
diskusi, guru hendaknya membuat perencanaan dan persiapan.
f. Diskusi
mempunyai kekuatan/keuntungan yang dapat di manfaatkan secara maksimal.
g. Diskusi
kelompok mempunyai kelemahan-kelemahan yang dapat menggagalkan atau tidak
tercapainya tujuan diskusi.
h. Guru
hendaknya menghindari hal-hal seperti : menyelenggarakan diskusi dengan topic
yang tidak sesuai, mendominasi diskusi dengan berbagai informasi, membiarkan
terjadinya monopoli dan penyimpangan, tergesa-gesa meminta respon siswa,
membiarkan siswa pasif/enggan berpartisipasi, tidak memperjelas uraian.
7 Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah
keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal
dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
Dengan kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi
yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar, misalnya penghentian tingkah
laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi
ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok
yang produktif.
Tujuan dari
pengelolaan kelas adalah :
a. Mewujudkan
situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mengembangkan
kemampuannya secara optimal.
b. Mempertahankan
keadaan yang stabil dalam suasana kelas, sehingga bila terjadi gangguan dalam
belajar mengajar dapat dikurangi atau dihindari.
c. Menghilangkan
berbagai hambatan dan pelanggaran disiplin yang dapat merintangi terwujudnya
interaksi belajar mengajar.
d. Mengatur
semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai
dengan lingkungan social, emosional, dan intelektual peserta didik dalam kelas.
e. Melayani dan
membimbing perbedaan individual peserta didik.
Suatu kondisi belajar yang optimal
dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta
mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
pengajaran. Dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas maka perlu
diperhatikan komponen-komponen keterampilan, antara lain:
a.
Keterampilan yang bersifat preventif
Keterampilan ini berkaitan dengan
kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan hal-hal seperti keterampilan menunjukkan sikap tanggap,
membagi perhatian,
memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas, menegur dan memberi penguatan
b.
Keterampilan yang bersifat represif
Keterampilan ini berkaitan
dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud
agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi
belajar yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang
walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respon yang sesuai, guru dapat
meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah, atau orang tua siswa. Ada 3
pendekatan yang dapat diterapkan oleh guru dalam mengatasi gangguan berkelanjutan, yaitu :
·
Memodifikasi tingkah laku
·
Pengelolaan kelompok
·
Menemukan serta mengatasi tingkah
laku yang menimbulkan masalah
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas :
a.
Kehangatan dan keantusiasan guru
sangat berperan dalam menciptakan iklim kelas yang menyenangkan.
b.
Kata-kata dan tindakan guru yang
dapat menggugah siswa untuk belajar dan berperilaku baik akan mengurangi
kemungkinan munculnya perilaku yang menyimpang
c.
Penggunaan variasi dalam mengajar
dapat mengurangi terjadinya gangguan
d.
Keluwesan guru dalam kegiatan
pembelajaran dapat mencegah munculnya gangguan
e.
Guru harus selalu menekankan hal-hal
yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative
f.
Guru hendaknya mampu menjadi contoh
dalam menanamkan disiplin diri sendiri
g.
Guru hendaknya menghindari
terjadinya hal-hal berikut :
·
Mencampuri kegiatan siswa secara
berlebihan
·
Kesenyapan
·
Ketidaktepatan memulai dan
mengakhiri kegiatan
·
Penyimpangan yang berlarut-larut
dari pokok pembahasan
·
Bertele-tele
·
Mengulangi penjelasan yang tidak perlu.
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil
dan Perorangan
Secara
fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3-
8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran
kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap
setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa
maupun antara siswa dengan siswa.
Ciri-ciri pengajaran kelompok kecil
dan perorangan adalah sebagai berikut :
·
Terjadi hubungan ( interaksi) yang
akrab dan sehat antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa
·
Siswa belajar sesuai dengan
kecepatan, cara, kemempuan, dan minatnya sendiri.
·
Siswa mendapat bantuan dari guru
sesuai dengan kebutuhannya.
·
Siswa dilibatkan dalam penentuan
cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi dan alat yang akan digunakan, dan
bahkan tujuan yang ingin dicapai.
Peran guru dalam pengajaran kelompok kecil dan
perorangan adalah sebagai berikut :
·
Organisator kegiatan pembelajaran
·
Sumber informasi bagi siswa
·
Pendorong bagi siswa untuk belajar /
motivator
·
Penyedia materi dan kesempatan
belajar bagi siswa
·
Orang yang mendiagnosis kesulitan
siswa dan member bantuan yang sesuai dengan kebutuhannya
·
Peserta kegiatan yang memepunyai hak
dan kewajuban yang sama dengan peserta lainnya
Prinsip-prinsip membimbing diskusi
kelompok kevil atau perorangan :
·
Laksanakan diskusi dalam suasana
yang menyenangkan
·
Berikan waktu yang cukup untuk
merumuskan dan menjawab permasalahan
·
Rencanakan diskusi kelompok dengan
sistematis
·
Bimbinglah dan jadikanlah diri guru
sebagai teman dalam diskusi
Komponen
katerampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
Komponen-komponen
penting yang dapat dipelajari guru dalam mengembangkan pembimbingan kelompok
kecil adalah :
·
Pemusatan perhatian
·
Memperjelas permasalahan
·
Menganalisis pandangan peserta didik
·
Meningkatkan urunan, pikiran psesrta
didik
·
Menyebarkan kesempatan untuk
berpartisipasi
·
Mengadakan pendekatan secara pribadi
·
Mengorganisasikan kegiatan
pembelajaran
·
Membimbing dan memudahkan belajar
·
Merencanakan dan melakukan kegiatan
pembelajaran
·
Menutup diskusi
Berbagai hal
yang harus dihindari guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil adalaha :
·
Membiarkan peserta didik
mengemukakan pendapat yang tidak ada kaitannya dengan topic pembicaraan
·
Membiarkan diskusi
dikuasai/dimonopoli oleh peserta didik tertentu
·
Membiarkan peserta didik tidak aktif
·
Melaksanakan diskusi yang tidak
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik
·
Tidak memberikan kesempatan yang
cukup kepada peserta didik untuk memikirkan pemecahan masalah
·
Tidak merumuskan hasil diskusi dan
tidak membentuk tindak lanjut
BAB III
PENUTUP
1.
Simpulan
Pembelajaran merupakan suatu proses
yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena
itu, untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif diperlukan berbagai
keterampilan yaitu keterampilan mengajar dalam hal ini membelajarkan.
Keterampilan mengajar atau membelajarkan merupakan kompetensi pedagogik yang
cukup kompleks karena merupakan integrasi dari berbagai kompetensi guru secara
utuh dan menyeluruh.
Sebagai
seorang pendidik guru harus memiliki delapan keterampilan mengajar yaitu :
a.
Keterampilan bertanya
b.
Keterampilan memberi penguatan
c.
Keterampialan mengadakan variasi
d.
Keterampilan menjelaskan
e.
Keterampilan membuka dan menutup
pelajaran
f.
Keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil
g.
Keterampilan mengelola kelas
h.
Keterampilan membimbing kelompom
kecil atau perorangan
2.
Saran
Dengan
dibuatnya makalah ini diharapkan para pembaca khususnya mahasiswa PGSD sebagai
calon pendidik mampu menguasai ketrampilan – ketrampilan pembelajaran agar
tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar