A.
Pengertian Deklamasi
Deklamasi
berasal dari bahasa latin yaitu declamare atau declaim,yang artinya membacakan
suatu hasil sastra dengan lagu atau gerak tubuh sebagai alat bantu. Bahan yang
dideklamsikan tidak hanya berupa pantun,puisi,sajak namun novel dan cerpen juga
bisa dideklamasikan dengan memilih sajak puisi dan pantun yang baik,dan menarik
untuk dideklamsikan. Orang yang menyampaikan berdeklamasi hasil karya sastra
disebut deklmator untuk laki-laki dan deklamaktris untuk perempuan. Dalam pengertian
ini jangan samakan deklamasi dengan menyanyi,karena menyanyi adalah suatu
kegiatan melagukan suatu not-not do re mi,sedangkan deklamasi yaitu membawakan
hasil karya sastra dengan meggunakan irama atau sajak yang baik.
B.
Cara berdeklamasi
Sebelum
berdeklamasi,kita harus memilih dulu pantun,syair,atau sajak yang baik untuk
dideklamasikan. Pilihlah sajak atau puisi,pantun atau syair yang memiliki isi
yang baik misal berupa nasehat. Mengenal isi tentunya kita dapat meminta
bantuan,nasehat,petunjuk dan bimbingan kepada orang-orang yang lebih
berpengalaman dan berpengetahuan atau ahli dalam bidang deklamasi.
C.
Mempelajari Isi untuk mendeklamsikan
puisi
Agar
dalam mendeklamasikan puisi terlihat menarik,maka harus memakai tanda-tanda tersendiri :
-------
Diucapkan biasa saja
/ Berhenti sebentar untuk bernafas/biasanya pada koma atau di tengah baris
// Berhenti agak lama/biasanya koma di akhir baris yang masih berhubungan
ertinya dengan baris berikutnya
/// Berhenti lama sekali biasanya pada titik baris terakhir atau pada penghabis
san puisi
^ Suara perlahan sekali seperti berbisik
^^ Suara perlahan sahaja
^^^ Suara keras sekali seperti berteriak
V Tekanan kata pendek sekali
VV Tekanan kata agak pendek
VVV Tekan kata agak panjang
VVVV Tekan kata agak panjang sekali
____/ Tekanan suara meninggi
____ Tekanan suara agak merendah
\
Cara meletakkan tanda-tanda tersebut pada setiap kata masing-masing orang berbeda tergantung kepada kemahuannya sendiri-sendiri. Dari sinilah kita dapat menilai: siapa orang yang mahir dan pandai berdeklamasi.
/ Berhenti sebentar untuk bernafas/biasanya pada koma atau di tengah baris
// Berhenti agak lama/biasanya koma di akhir baris yang masih berhubungan
ertinya dengan baris berikutnya
/// Berhenti lama sekali biasanya pada titik baris terakhir atau pada penghabis
san puisi
^ Suara perlahan sekali seperti berbisik
^^ Suara perlahan sahaja
^^^ Suara keras sekali seperti berteriak
V Tekanan kata pendek sekali
VV Tekanan kata agak pendek
VVV Tekan kata agak panjang
VVVV Tekan kata agak panjang sekali
____/ Tekanan suara meninggi
____ Tekanan suara agak merendah
\
Cara meletakkan tanda-tanda tersebut pada setiap kata masing-masing orang berbeda tergantung kepada kemahuannya sendiri-sendiri. Dari sinilah kita dapat menilai: siapa orang yang mahir dan pandai berdeklamasi.
D.
Bekal bagi Seorang Deklamator atau
Deklamaktris
Seorang deklamator / deklamaktris harus mempu
memahami situasi sajak,latar belakang penulisan sajak serta isinya. Deklamator
juga perlu mengetahui riwayat hidup penyair hal ini dimaksudkan agar deklamator
mampu mengambarkan dalam syair yang akan diucapkan. Setelah memahami
syair,selanjutnya deklamator akan mulai menghayati yakni memikirkan,
meraskan,membayangkan apa-apa yang telah direnungkan,dirasakan dan dibayangkan
oleh sang penyair. Bekal seorang deklamator atau deklamaktris diantaranya :
a. Kepribadian,yakni
gambaran atau kesan pertama ketika naik pentas:tenangkan diri,tidak mudah
gugup,dan berwibawa serta yakin pada diri sendiri.
b. Volume
suara,bagaimana kejelasan serta pengaturan keras lemahnya suara.
c. Lafal
(artikulasi yang baik,dengan melatih bibir,gigi,lidah,langit-langit dan hidung
agar menghasilan pengucapan yang baik)
d. Deklamator
harus hafal puisi.
Hal ini diperlukan agar deklamator tidak
terpaku pada teks atau tulisan. Cara menghafal puisi yaitu mengingatnya sebaris
demi sebaris dan kemudian serangkap demi serangkap serta berusaha mengerti
setiap kata yang dicatatkan. Setelah hafal,barulah menggunakan mimik atau
action.
e. Deklamator
harus mampu menjiwai puisi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menjiwai puisi yaitu
1. Pemahaman
2. Peresapan
3. Ekspresi
f. Deklamator
harus mengerti cara menghakimi.
Seorang deklamator perlu mengetahui
penilaian hakim dalam suatu pentas agar nantinya deklamator paham apa-apa saja
yang akan dinilai dari dirinya. Penilaian hakim terhadap deklamator meliputi:
1. Penampilan
2. Intonasi/tekanan
kata demi kata
3. Ekspresi
/ kesan wajah
4. Mimik
atau action.
g.
Deklamator harus mampu memahami tat
tertib nerdeklamasi.
1. Berdirilah baik-baik di atas pentas yang telah
tersedia.
2. Pakaian harus menimbulkan kesan yang
menarik dan menyenangkan.
3. Menghadap kepada penonton, memandang ke
sekeliling dengan airmuka yang berseri-seri, lalu memberi salam kepada hadirin
dengan hormat, Dengan jalan menganggukkan kepala.
4.
Bacalah
judul puisi dan sebut nama penulisnya dengan suara yang jelas/tepat dengan nada
suara yang wajar.
5.
Berhenti
beberapa detik, menyiapkan nafas, lalu mulailah pembacaan deklamasi itu sebaris
demi sebaris, bait demi bait.
6.
Selama
pembacaan puisi, perhatian harus tercurah kepada puisi itu sendiri dan jangan
tergoda oleh hiruk pikuk suara atau bunyi lain terutama sekali penonton.
7. Ketika pembacaan puisi itu selesai,
berhentilah beberapa saat, melepaskan nafas, lalu menghormati penonton dan
kepada para hakim.
8.
Biasakanlah dengan sikap yang tenang dan wajar
ketika meninggalkan pentas dan tidak usah tergesa-gesa.
E.
Penutup
a. Kesimpulan
Jadi
dapat disimpulkan bahwa deklamasi adalah suatu seni untuk membacakan suatu
karya sastra dengan lagu atau gerak tubuh sebagai alat bantu.Tidak semua orang dapat menjadi seorang deklamator/deklamatris. Deklamator
/deklamatris harus mampu memilih karya sastra yang tepat untuk melakukan
deklamasi. Selain itu mereka juga harus mempunyai bekal yang cukup untuk untuk
dapat melakukan deklamasi dengan baik.
b. Saran
Sebaiknya
sebagai pemula bila kita ingin belajar deklamasi kita harus belajar deklamasi
terhadap deklamator yang terampil. Karena belum tentu seorang yang pandai
berbahasa indonesia dapat melakukan deklamasi.
F.
Daftar Pustaka
Bungsu
Ismaili (2008). Teknik Membaca Puisi Deklama). From http://hoesnaini.wordpress.com , 8 Desember
2008
Djoko Pradojo
Rakhmad.1993.Pengkajian Puisi.Yogyakarta
: Gajah Mada University Press
Dr Aftaradun.1990.Pengantar Apresiasi Puisi.Bandung :
Angkasa
NB: KALAU ADA YANG
KURANG DITAMBAHI...OK!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar