Pages

Jumat, 10 Agustus 2012

Deklamasi


  A.    Pengertian Deklamasi
Deklamasi berasal dari bahasa latin yaitu declamare atau declaim,yang artinya membacakan suatu hasil sastra dengan lagu atau gerak tubuh sebagai alat bantu. Bahan yang dideklamsikan tidak hanya berupa pantun,puisi,sajak namun novel dan cerpen juga bisa dideklamasikan dengan memilih sajak puisi dan pantun yang baik,dan menarik untuk dideklamsikan. Orang yang menyampaikan berdeklamasi hasil karya sastra disebut deklmator untuk laki-laki dan deklamaktris untuk perempuan. Dalam pengertian ini jangan samakan deklamasi dengan menyanyi,karena menyanyi adalah suatu kegiatan melagukan suatu not-not do re mi,sedangkan deklamasi yaitu membawakan hasil karya sastra dengan meggunakan irama atau sajak yang baik.
  B.     Cara berdeklamasi
Sebelum berdeklamasi,kita harus memilih dulu pantun,syair,atau sajak yang baik untuk dideklamasikan. Pilihlah sajak atau puisi,pantun atau syair yang memiliki isi yang baik misal berupa nasehat. Mengenal isi tentunya kita dapat meminta bantuan,nasehat,petunjuk dan bimbingan kepada orang-orang yang lebih berpengalaman dan berpengetahuan atau ahli dalam bidang deklamasi.
  C.     Mempelajari Isi untuk mendeklamsikan puisi
Agar dalam mendeklamasikan puisi terlihat menarik,maka  harus memakai tanda-tanda tersendiri :
------- Diucapkan biasa saja
/ Berhenti sebentar untuk bernafas/biasanya pada koma atau di tengah baris
// Berhenti agak lama/biasanya koma di akhir baris yang masih berhubungan 
ertinya dengan baris berikutnya
/// Berhenti lama sekali biasanya pada titik baris terakhir atau pada penghabis
san puisi
^ Suara perlahan sekali seperti berbisik
^^ Suara perlahan sahaja
^^^ Suara keras sekali seperti berteriak
V Tekanan kata pendek sekali
VV Tekanan kata agak pendek
VVV Tekan kata agak panjang
VVVV Tekan kata agak panjang sekali
____/ Tekanan suara meninggi
____ Tekanan suara agak merendah
\
Cara meletakkan tanda-tanda tersebut pada setiap kata masing-masing orang berbeda tergantung kepada kemahuannya sendiri-sendiri. Dari sinilah kita dapat menilai: siapa orang yang mahir dan pandai berdeklamasi.
  D.    Bekal bagi Seorang Deklamator atau Deklamaktris
Seorang  deklamator / deklamaktris harus mempu memahami situasi sajak,latar belakang penulisan sajak serta isinya. Deklamator juga perlu mengetahui riwayat hidup penyair hal ini dimaksudkan agar deklamator mampu mengambarkan dalam syair yang akan diucapkan. Setelah memahami syair,selanjutnya deklamator akan mulai menghayati yakni memikirkan, meraskan,membayangkan apa-apa yang telah direnungkan,dirasakan dan dibayangkan oleh sang penyair. Bekal seorang deklamator atau deklamaktris diantaranya :
a.       Kepribadian,yakni gambaran atau kesan pertama ketika naik pentas:tenangkan diri,tidak mudah gugup,dan berwibawa serta yakin pada diri sendiri.
b.      Volume suara,bagaimana kejelasan serta pengaturan keras lemahnya suara.
c.       Lafal (artikulasi yang baik,dengan melatih bibir,gigi,lidah,langit-langit dan hidung agar menghasilan pengucapan yang baik)
d.      Deklamator harus hafal puisi.
Hal ini diperlukan agar deklamator tidak terpaku pada teks atau tulisan. Cara menghafal puisi yaitu mengingatnya sebaris demi sebaris dan kemudian serangkap demi serangkap serta berusaha mengerti setiap kata yang dicatatkan. Setelah hafal,barulah menggunakan mimik atau action.
e.       Deklamator harus mampu menjiwai puisi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjiwai puisi yaitu
1.      Pemahaman
2.      Peresapan
3.      Ekspresi
f.       Deklamator harus mengerti cara menghakimi.
Seorang deklamator perlu mengetahui penilaian hakim dalam suatu pentas agar nantinya deklamator paham apa-apa saja yang akan dinilai dari dirinya. Penilaian hakim terhadap deklamator meliputi:
1.      Penampilan
2.      Intonasi/tekanan kata demi kata
3.      Ekspresi / kesan wajah
4.      Mimik atau action.
g.                  Deklamator harus mampu memahami tat tertib nerdeklamasi.
1.      Berdirilah baik-baik di atas pentas yang telah tersedia.
2.    Pakaian harus menimbulkan kesan yang menarik dan menyenangkan.
3.     Menghadap kepada penonton, memandang ke sekeliling dengan airmuka yang berseri-seri, lalu memberi salam kepada hadirin dengan hormat, Dengan jalan menganggukkan kepala.
4.    Bacalah judul puisi dan sebut nama penulisnya dengan suara yang jelas/tepat dengan nada suara yang wajar.
5.    Berhenti beberapa detik, menyiapkan nafas, lalu mulailah pembacaan deklamasi itu sebaris demi sebaris, bait demi bait.
6.    Selama pembacaan puisi, perhatian harus tercurah kepada puisi itu sendiri dan jangan tergoda oleh hiruk pikuk suara atau bunyi lain terutama sekali penonton.
7.    Ketika pembacaan puisi itu selesai, berhentilah beberapa saat, melepaskan nafas, lalu menghormati penonton dan kepada para hakim.
8.     Biasakanlah dengan sikap yang tenang dan wajar ketika meninggalkan pentas dan tidak usah tergesa-gesa.

E. Penutup
a.       Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa deklamasi adalah suatu seni untuk membacakan suatu karya sastra dengan lagu atau gerak tubuh sebagai alat bantu.Tidak semua orang  dapat menjadi seorang deklamator/deklamatris. Deklamator /deklamatris harus mampu memilih karya sastra yang tepat untuk melakukan deklamasi. Selain itu mereka juga harus mempunyai bekal yang cukup untuk untuk dapat melakukan deklamasi dengan baik.
b.      Saran
Sebaiknya sebagai pemula bila kita ingin belajar deklamasi kita harus belajar deklamasi terhadap deklamator yang terampil. Karena belum tentu seorang yang pandai berbahasa indonesia dapat melakukan deklamasi.
F. Daftar Pustaka
Bungsu Ismaili (2008). Teknik Membaca Puisi Deklama). From http://hoesnaini.wordpress.com , 8 Desember 2008   
Djoko Pradojo Rakhmad.1993.Pengkajian Puisi.Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Dr Aftaradun.1990.Pengantar Apresiasi Puisi.Bandung : Angkasa

NB: KALAU ADA YANG KURANG DITAMBAHI...OK!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar